Rabu, 17 Desember 2008

konfigurasi proxy squid pada slackware

Install Squid Proxy + Slackware

Download source dari squid
#wget http://www.squid-cache.org/Versions/v2/2.6/squid-2.6.STABLE16.tar.gz

Extract squid tersebut
#tar -zxvf squid-2.6.STABLE16.tar.gz -C /usr/local/src (sembarang mau ditaruh di mana hasil ekstraknya squid).

Masuk ke direktori ekstrak squid tersebut
#cd /usr/local/src/squid-2.6.STABLE16
Buat group dan user yang akan di gunakan untuk menjalankan squid
#groupadd _squid
#useradd -c “SQUID PROXY CACHE” -d /dev/null -s /bin/false -g _squid _squid
saya memberi tanda _ di depan squid biar keren seperti style BSD hehehe meski ada alasan tertentu sih demi security aja.

Configure dan install squid
#./configure \
–prefix=/squid/ –sysconfdir=/etc/ –enable-gnuregex –enable-async-io=16 \
–with-aufs-threads=16 –with-pthreads –with-aio –with-dl \
–enable-storeio=aufs –enable-removal-policies=heap –enable-delay-pools \
–disable-wccp –enable-cache-digests –enable-default-err-languages=English \
–enable-err-languages=English –enable-linux-netfilter –disable-ident-lookups \
–disable-hostname-checks –enable-underscores –enable-snmp –enable-useragent-log \
–disable-wccpv2 –enable-epoll –disable-internal-dns –enable-htcp
Keterangan opsi :
–enable-async-io=16 dan –with-aufs-threads=16 di sesuaikan dengan kemampuan mesin server
Untuk pentium III dengan ram 128 kebawah dapat menggunakan 8
Untuk pentium III ram 128 s/d PIV 1,8 Ghz ram 256 dapat menggunakan 16
Untuk pentium IV ram 256 1,8 s/d PIV 2,4 ram 256 dapat menggunakan 24
Untuk pentium di atasnya atau sekelasnya dapat menggunakan 32
Pilihan diatas hanya sebuah perkiraan penulis karena penulis hanya menggunakan P4 ram 256 saja.

Kompile source
#make && make install

Keterangan tambahan :
–enable-auth=basic \
–enable-basic-auth-helpers=NCSA
Digunakan jika proxy squid akan digunakan dengan menggunakan authentikasi user.

Tanda # didepan perintah maksudnya adalah root di dalam bash bukan comment.
Setelah instalasi selesai dan tidak terdapat kesalahan, langkah berikutnya adalah mengatur konfigurasi squid, bukalah file /etc/squid.conf dengan editor teks favorit anda (vi, pico, dll), file ini adalah file konfigurasi squid.

#pico -w /etc/squid.conf (Silahkan edit dengan editor kesukaan anda)
Rubahlah konfigurasi default squid.conf di sesuaikan dengan kebutuhan.
Jangan lupa untuk membuang yang kira kira tidak perlu dan membebani server.

agar squid dapat berjalan transparan maka untuk squid versi 2.6 keatas dapat memberikan opsi :
–> http_port 3128 transparent
di dalam confignya.

Sebelum squid dapat berjalan, anda harus menciptakan direktori swap dan membuat file log maupun direktori yang di butuhkan. Lakukanlah dengan menjalankan perintah :

#mkdir /var/log/squid
#touch /var/log/squid/access.log < = ini berfungsi membuat file bernama access.log
#touch /var/run/squid.pid
#chown -R _squid._squid /squid/cache/ < = mengubah kepemilikan direktori ke user _squid dan grup _squid
#chown -R _squid._squid /var/run/pid
#chown -R _squid._squid /var/log/squid/access.log

Perintah ini hanya perlu dijalankan satu kali saja ketika squid pertama kali akan dijalankan pada komputer anda.
#/squid/sbin/squid -z

Jika keluar message seperti :
2007/09/20 14:10:22| Creating Swap Directories
#
Dan langsung masuk ke konsole lagi tanpa keterangan error berarti pembuatan swap anda berhasil, bisa dilihat di dalam direktori /squid/cache akan terbentuk beberapa direktori random yang terdiri dari angka angka ajaib :D
Cek dulu konfigurasi squid sudah benar atau belum
#/squid/sbin/squid -k parse

Kalo masih terdapat kesalahan atau error silahkan di edit kembali konfigurasinya.

Untuk menjalankan squid gunakan perintah :
#/squid/sbin/squid -sYD

Jika perintah sudah dijalankan bisa diihat log di /var/log/messages :
#tail -f /var/log/messages

Jika muncul message :

Sep 20 15:16:27 proxy squid[3152]: 0 Objects expired.
Sep 20 15:16:27 proxy squid[3152]: 0 Objects cancelled.
Sep 20 15:16:27 proxy squid[3152]: 0 Duplicate URLs purged.
Sep 20 15:16:27 proxy squid[3152]: 0 Swapfile clashes avoided.
Sep 20 15:16:27 proxy squid[3152]: Took 1.6 seconds ( 0.0 objects/sec).
Sep 20 15:16:27 proxy squid[3152]: Beginning Validation Procedure
Sep 20 15:16:27 proxy squid[3152]: Completed Validation Procedure
Sep 20 15:16:27 proxy squid[3152]: Validated 0 Entries
Sep 20 15:16:27 proxy squid[3152]: store_swap_size = 0k
Sep 20 15:16:27 proxy squid[3152]: storeLateRelease: released 0 objects

dan ketika di liat proses nya berjalan seperti :

#ps aux|grep squid

muncul :

squid 3152 0.9 0.8 10836 4500 ? Sl 15:16 0:00 (squid) -sDY
squid 3153 0.0 0.1 1904 596 ? Ss 15:16 0:00 (dnsserver)
squid 3154 0.0 0.1 1904 592 ? Ss 15:16 0:00 (dnsserver)
squid 3155 0.0 0.1 1904 596 ? Ss 15:16 0:00 (dnsserver)
squid 3156 0.0 0.1 1900 596 ? Ss 15:16 0:00 (dnsserver)
squid 3157 0.0 0.1 1904 596 ? Ss 15:16 0:00 (dnsserver)
squid 3158 0.0 0.0 1508 300 ? Ss 15:16 0:00 (unlinkd)
root 3177 0.0 0.1 2000 636 pts/0 R+ 15:17 0:00 grep squid

seperti tersebut maka saya ucapkan selamat anda telah berhasil menginstall sebuah proxy server. Jika ada keterangan error berarti belum nasib anda. Edit kembali konfigurasi sesuai kesalahan error didalam log.

setting transparan iptables nya :
Buat file transparannya biar mudah memanggilnya :
#pico /etc/rc.d/rc.nat
isi dengan :
# Redirect proxy
for SQUID in 80 3128 444 3127 3129
do
iptables -t nat -A PREROUTING -p tcp –dport $SQUID -j REDIRECT –to-ports 3128
done

–> Hal diatas memiliki maksud semua port yang menuju ke 80,3128,444,3127,3129 di larikan ke port 3128 dimana port 3128 adalah port yang kita setting di dalam file squid.conf tsb. BIsa saja kita membuat port lain seperti 444, 1984, 2007 atau lain lain.

Buatlah file agar dapat di eksekusi
#chmod +x /etc/rc.d/rc.nat

Jalankan transparan :
#/etc/rc.d/rc.nat

Untuk membuat squid jalan sendiri setiap kali booting maka tambah kan perintah di atas di /etc/rc.d/rc.local
#pico /etc/rc.d/rc.local
tambahkan baris :
# Squid Proxy Cache
/squid/sbin/squid -sYD
# Transparan Proxy
/etc/rc.d/rc.nat

Sampai disini anda sudah melakukan instalasi, setting dan mengaktifkan squid. Mudah bukan?
Semua diatas telah di di test dan berjalan dengan baik dengan asumsi :
- Partisi Cache berada di /squid/cache dengan partisi ext3 dan kapasitas 10 GB
- Dengan menggunakan komputer Intel(R) Pentium(R) 4 CPU 1.70GHz Ram 256 MB
- Linux Slackware 12 ( Dikompile dengan kernel 2.6.22.6 ) - Tutorial Kompile / upgrade kernel sudah saya jelaskan sebelumnya.
- Dengan menggunakan format partisi ext3

Kamis, 11 Desember 2008

perintah dasar linux

PERINTAH DASAR LINUX
5.1 Command
5.1.1 Perintah di Konsole
Perintah-perintah dalam sistem operasi under Unix bersifat case sensitive, perintah tersebut membedakan antara penggunaan huruf besar (capital) dan huruf kecil. Artinya penulisan perintah ‘ls’ dengan ‘LS’ atau ‘Ls’ atau ‘lS’ akan diterjemahkan sebagai perintah yang berbeda.

Dalam sistem operasi under Unix banyak sekali kombinasi perintah yang bisa digabungkan dalam satu perintah artinya dalam satu perintah bisa terdiri dari beberapa perintah dasar. Apabila kita kesulitan atau bingung karena banyak kombinasi perintah, option, atau sintak yang digunakan, kita bisa melihat howto-nya, readme, atau pada manual page-nya. Contoh, bila kita ingin mengetahui sintak-sintak apa saja yang dapat digunakan dalam perintah ‘ls’, cukup kita mengetikkan ‘man ls’ atau ‘ls –help’ maka nanti akan ditampilkan semua informasi tentang perintah ‘ls’ dari option-optionnya, sintak penulisannya. Berikut ini adalah beberapa perintah dalam sistem operasi under Unix khususnya Linux dan membandingkannya dengan perintah yang ada di DOS (Disk Operating System).

1. man atau -help
fungsi : untuk melihat halaman manual dari suatu perintah (help)
man ls : melihat halaman manual dari perintah ls
DOS : /? atau help
dir /?

2. ls

Rabu, 10 Desember 2008

konfigurasi apache (slakware 12)

Konfigurasi Apache
Hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengaktifkan service apache dengan perintah :
root@darkstar:~#chmod +x /etc/rc.d/rc.httpd
perintah diatas kita gunakan agar service apache selalua aktif tiap kali computer di hidupkan tanpa harus mereboot terlebih dahulu. Kemudian yang kita lakukan selanjutnya adalah menjalankan apache_nya dengan perintah:
root@darkstar:~#/usr/sbin/apachectl –k start
ketika anda menjalankan apache akan terdapat peringatan seperti di bawah ini. Tapi tidak perlu khawatir karena ini merupakan salam hangat dari apache dan kita belummemulai dengan yang sesungguhnya. Peringatan yang muncul seperti berikut :
httpd : could not reliably determine the server’s fully qualified domain name, using 127.0.0.1 for ServerName.
Perlu di ingat perintah yang sering di pakai pada servis ini antara lain :
/usr/sbin/apachectl –k start (untuk men_start apache)
/usr/sbin/apachectl -k restart (untuk merestart apache)
/usr/sbin/apachectl -k stop (untuk men_stop apache)
/usr/sbin/apachectl configtest (untuk Test konfigurasi baru pada apache)
Jika kita sudah mendapat salam dari apache, maka yang harus kita lakukan berikutnya adalah ke kon figurasi httpd.conf_nya yang terletak di /etc/apache/httpd.conf (slackware 11) dan di /etc/httpd/httpd.conf (slackware 12). Kita edit file httpd.conf dengan perintah :
nano /etc/httpd/httpd.conf
kali ini saya menggunkan slackware 12, setelah kita mengetikan perintah di atas, kita akan di sajikan dengan isi dari httpd.conf. dari isi httpd.conf tersebut cari bagian berikut :
Server Admin :
Server Admin you@example.com
(e-mail baris di atas bisa anda ganti dengan email anda jika DNS server dan mail server anda sudah aktif, jika anda belum mempunyai DNS server biarkan baris di atas/ defauld)
Contoh :
Server Admin angga@test.com
Server Name :
#ServerName www.example.com
(baris dia atas bisa anda ganti dengan situs anda jika web server sudah online / DNS anda sudah aktif, jika anda belum mempunyai DNS server biarkan baris di atas/ defauld).
Contoh :
#ServerName www.test.com
Document Root :
DocumentRoot “/srv/httpd/htdocs”
(ganti dengan folder pilihan anda jika anda sudah menyimpan halaman web sebelumnya)
Contoh:

DocumentRoot “ /srv/httpd/public_html”
Atau
DocumentRoot “/home/angga/web/public_html”
Kemudian pada bagian berikut :
Directory :

Options FollowSymLinks
AllowOverride None
Order deny, allow
deny from all


Ganti dengan Direktori seperti yang anda tulis pada DirectoryRoot seperti berikut :

Options FollowSymLinks
AllowOverride None
Order allow,deny
allow from all


Kemudian pada bagian index kita bisa tambahkan index.php agar apache bisa menjalankan .php, seperti dibawah ini:
Index :
DirectoryIndex index.htlm index.php
Agar halaman .php dapat jalan. Cari baris #include /etc/httpd/mod_php.conf (pada bagian bawah dalam, biasanya terletak pada akhir baris dalam httpd.conf). kemudian hilangkan tanda #

Setelah semuanya selesai simpan konfigurasi, lalu restart kembali apachenya dengan perintah :
root@darkstar:~#/usr/sbin/apachectl -k restart
kemudian lakukan test hasil konfigurasi yang kita oprek tadi untuk mengecek apakah kita melakukan kesalahn konfigurasi pada httpd.conf atau tidak dengan menggunakan perintah :
root@darkstar:~#apachectl configtest
jika tidak ada kesalahan maka akan muncul komentar : Syntak OK
seperti contoh berikut :
root@darkstar:~#apachectl configtest
Syntak OK

Jika semuanya sudah OK, hal yang terakhir yang perlu kita lakukan adalah mengetesnya pada browser, berhubung kita menggunakan settingan defauld maka kita bisa melakukan test pada localhost
Maka akan muncul hasil seperti ini :


Angga dan sigit







Mungkin hasil yang akan muncul pada halaman browser anda tidak sama seperti dia atas dikarnakanhasil tampilan di atas telah saya ubah sebelumnya. Tampilan defauld apache jika kita lakukan browser adalah tampil tulisan It Work
pada gambar dibawah ini merupakan gambar dari web browser yang menggunakan alamat dari DNS, saya menggunakan alamat www.test.com

Sebelum kita melakukan test pada browser dengan menggunakan alamat web sebaiknya kita lakukan comfigurasi dahulu pada service DNS. Hal yang harus kita lakukan adalah :
1. Pindahkan file named.ca, named.local, localhost.zone yang ada pada direktori /var/named/caching-example ke luar direktori caching-example (berada pada /var/named) dengan menjalankan perintah :
mv /var/named/caching-example/* /var/named

2. Aktifkan service DNS_nya. Service DNS terdapat pada direktori /etc/rc.d/rc.bind, untuk mengaktifkan service tersebut kita jalankan dengan perintah :
root@darkstar:~# chmod +x /etc/rc.d/rc.bind

3. Kemudian jalankan service DNS_nya dengan perintah :
/etc/rc.d/rc.bind start

4. Kemudian copikan localhost.zone menjadi belajarlinux.zone dan 172.10.10.zone. belajar linux.zone adalah nama domain yang saya gunakanatau sering disebut forward dan 172.10.10.zone adalah IP Address yang saya gunakan atau sering disebut reverse kita dapat mengkopikan file tersebut dengan menggunakan perintah:
root@darkstar:~#cp /var/named/localhost.zone /var/named/belajarlinux.zone
root@darkstar:~#cp /var/named/localhost.zone /var/named/172.10.10.zone

5. Kemudian tuliskan perintah perikut pada file belajarlinux.zone
$TTL 86400; 1 day
@ IN SOA ns.test.com admin.test.com (
42 ; serial (d. adams)
3H ; refresh
15M ; retry
1W ; expiry
1D ) ; minimum

@ IN NS ns.test.com.
www.test.com. IN A 172.10.10.1
@ IN A 172.10.10.1
ns IN A 172.10.10.1

6. Kemudian tuliskan perintah berikut pada file 172.16.15.zone
$TTL 86400
@ IN SOA ns. test.com. admin.test.com (
1997022700 ; Serial
28800 ; Refresh
14400 ; Retry
3600000 ; Expire
86400 ) ; Minimum
@ IN NS test.com.

8 IN PTR www.test.com.

7. Kemudian buka file rndc.conf dengan perintah : nano /etc/rndc.conf , kemudian copykan syntax berikut ke file named.conf yang berada pada directory /etc/named.conf:
# Start of rndc.conf
key "rndc-key" {
algorithm hmac-md5;
secret "bWiBlFvL3IXmHGqYy27A+Q==";
};

options {
default-key "rndc-key";
default-server 127.0.0.1;
default-port 953;
};
# End of rndc.conf

8. Buka file named.conf dengan perintah : nano /etc/named.conf kemudian copikan syntax diatas sehingga terlihat seperti di bawah ini :
options {
directory "/var/named";
/*
* If there is a firewall between you and nameservers you want
* to talk to, you might need to uncomment the query-source
* directive below. Previous versions of BIND always asked
* questions using port 53, but BIND 8.1 uses an unprivileged
* port by default.
*/
// query-source address * port 53;
};

//
// a caching only nameserver config
//
zone "." IN {
type hint;
file "named.ca";
};

zone "localhost" IN {
type master;
file "caching-example/localhost.zone";
allow-update { none; };
};

zone "0.0.127.in-addr.arpa" IN {
type master;
file "caching-example/named.local";
allow-update { none; };
};



key "rndc-key" {
algorithm hmac-md5;
secret "bWiBlFvL3IXmHGqYy27A+Q==";
};

controls {
inet 127.0.0.1 port 953
allow { 127.0.0.1; } keys { "rndc-key"; };
};

9. Masih dalam named.conf. Kemudian tambahkan/edit jika sudah ada syntax di bawah ini atau tulis sytax dibawah ini jika belum ada syntax seperti di bawah ini :
zone "test.com" IN {
type master;
file "/var/named/test.zone";
allow-update { none; };
};

zone "10.10.172.in-addr.arpa" IN {
type master;
file "/var/named/172.10.10.zone";
allow-update { none ; };
};

10. Kemudian pada file resolv.conf kita edit file_nya seperti di bawah ini, agar bisa akses/masuk ke file resolv.conf kita dapat gunakan perintah : nano /etc/resolv.conf
search www.test.com
nameserver 172.10.10.1

11. Kemudian restart service DNS_nya dengan perintah
/etc/rc.d/rc.bind restart
Pada konfigurasi apache tadi kita bisa gunakan alamat web yang sudah kita buat barusan untuk di coba yang hanya perlu kita ubah adalah pada file httpd.conf pada bagian berikut
Server Admin :
Server Admin you@example.com
Kita ganti menjadi
Server Admin angga@test.com

Kemudian pada baris
Server Name :
#ServerName www.example.com
Kita ubah menjadi
#ServerName www.test.com

Kemudian kita simpan dan restart ulang apachenya dengan perintah :
/usr/sbin/apachectl –k restart

Lalu coba lalukan di browser dengan menggunakan alamat yang sudah kita buat tadi, jika hasilnya seperti di bawah ini berarti konfigurasi yang kita lakukan berhasil :

konfigurasi samba (slakware 12)

1. Instalasi dan konfigurasi SAMBA
a. Instalasi SAMBA
Masukkan CD Instalasi Linux Ubuntu 7.10.
b. Konfigurasi file smb.conf Edit file /etc/samba/smb.conf menggunakan program text editor, bisa menggunakan vi atau pico. Namun disini kita akan membuat file smb.conf yang baru dan mengetikkan script konfigurasi samba di dalamnya. File smb.conf yang lama sebaiknya jangan dihapus, agar tidak hilang file smb.conf yang lama di rubah namanya, misalnya menjadi file smb.conf.cad, caranya :
$ sudo mv /etc/samba/smb.conf /etc/samba/smb.conf.cad
Buat file smb.conf yang baru menggunakan program text editor vi atau pico, disini saya menggunakan program text editor pico, karena akan lebih mudah pengoperasiannya dibanding vi.
$ sudo pico /etc/samba/smb.conf
Akan terbuka jendela pico dengan file smb.conf yang masih kosong. Ketik semua script seperti yang terlihat pada gambar berikut. Script di atas hanya sebagian saja
Isi lengkap file smb.conf :
[global]
workgroup = datacenter
netbios name = pusatdata
server string = %h File server (Samba, Ubuntu)
passdb backend = tdbsam
security = user
username map = /etc/samba/smbusers
name resolve order = wins bcast hosts
domain logons = yes
preferred master = yes
wins support = yes
# Useradd scripts
add user script = /usr/sbin/useradd -m %u
delete user script = /usr/sbin/userdel -r %u
add group script = /usr/sbin/groupadd %g
delete group script = /usr/sbin/groupdel %g
add user to group script = /usr/sbin/usermod -G %g %u
add machine script = /usr/sbin/useradd -s /bin/false/ -d /var/lib/nobody %u
idmap uid = 15000-20000
idmap gid = 15000-20000
# sync smb passwords with linux passwords
passwd program = /usr/bin/passwd %u
passwd chat = *Enter\snew\sUNIX\spassword:* %n\n
*Retype\snew\sUNIX\spassword:* %n\n .
passwd chat debug = yes
unix password sync = yes
# set the loglevel
log level = 3
[homes]
comment = Home
valid users = %S
read only = no
browsable = no
[netlogon]
comment = Network Logon Service
path = /home/samba/netlogon
admin users = Administrator
valid users = %U
read only = no
[profile]
comment = User profiles
path = /home/samba/profiles
valid users = %U
create mode = 0600
directory mode = 0700
writable = yes
browsable = no

Setelah lengkap kemudian simpanlah file tersebut dengan menekan kombinasi tombol CTRL+X :
c. Buat direktori Home tempat penyimpanan data dan profile untuk setiap user samba nantinya, perintah-perintahnya terlihat seperti pada gambar.
d. Restart SAMBA
$ sudo pico /etc/init.d/samba restart
e. Edit file /etc/nsswitch.conf
sudo pico /etc/nsswitch.conf _ ketik perintah ini untuk mengedit file
f. Daftarkan user ‘root’ ke dalam user samba
$ sudo smbpasswd -a root
$ New SMB Password : [Masukkan password root di samba, misalnya: 123456]
$ Retype new SMB Password : [Ulangi masukkan password root di samba]
g. Buat file /etc/samba/smbusers, lalu isi file tersebut dengan : “root = Administrator” tanpa tanda petik, baris tersebut berarti user root di linux sama dengan user Administrator di Windows.
$ sudo pico /etc/samba/smbusers
h. Menampilkan informasi dari SAMBA Server, untuk mengetahui apakah konfigurasi sudah benar.
i. Daftarkan setiap pengguna ke Sistem Linux dan Samba, agar setiap pengguna dapat login ke server samba
dari Sistem Windows menggunakan User dan Password yang telah kita daftarkan tadi. Ulangi langkahlangkah seperti pada gambar, untuk mendaftarkan user yang lain.
j. Restart Samba Server kembali, untuk mengaktifkan semua perubahan yang telah dilakukan.
$ sudo pico /etc/init.d/samba restart



2. Konfigurasi koneksi Client Windows ke SAMBA Server
a. Konfigurasi Computer Name dan Domain, agar Client Windows XP terkoneksi ke SAMBA Server
b. Login menggunakan User yang telah terdaftar di File Server (SAMBA)
Tekan tombol CTRL + ALT+ DEL secara bersamaan.
Login menggunakan User yang telah didaftarkan pada Samba Server sebelumnya.
Jika berhasil Login, maka akan muncul jendela seperti pada gambar berikut.
c. Mengecek lokasi penyimpanan data Pengguna di Windows Explorer
d. Memindahkan Local Data ‘My Documents’ yang berlokasi di Windows ke Samba Server
e.

3. Instalasi dan Konfigurasi QUOTA
a. Masukkan CD instalasi Ubuntu Server 7.10
b. Edit file /etc/fstab.
$ sudo pico /etc/fstab
c. Buat file yang akan menampung konfigurasi Quota User dan Quota Group, lalu aktifkan Quota.
d. Menentukan Quota penyimpanan untuk setiap User, langkah yang sama untuk Quota user yang lain, tinggal
menyesuaikan dengan nama user yang akan digunakan.
$ sudo edquota -u bejo
e. Mengecek keberhasilan pembuatan Quota dengan mencoba meng-Copy file ke Samba Server dari Client. Klik kanan Drive Z: lalu pilih Properties, perhatikan Kapasitas untuk Drive Z:, hanya 10MB saja.
Sebelum menerapkan Quota, User Bejo masih bisa meng-Copy data lebih dari 10MB.
Setelah menerapkan Quota, User Bejo tidak bisa lagi meng-Copy data lebih besar dari 10MB.

konfigurasi DHCP server (slakware 12)

DHCP Server ( Slackware 12)

Fungsi utama dari DHCP Server ini adalah memberikan IP kepada host atau komputer yang tersambung kepada jaringan tersebut secara otomatis. Hal ini hanya berlaku jika komputer tersebut menggunakan setting IP dengan DHCP atau di Windows mengaktifkan pilihan "Obtain IP Address Automatically".

yang harus kita lakukan sekarang adalah :

Hanya mengutak-atik file configurasi dhcp_nya. Letaknya di :

/etc/dhcpd.conf

Tapi tidak seperti file configurasi lainnya, di slackware 12 isi dari file ini tidak ada, maka yang harus kita lakukan dalah membuat script configurasi_nya terlebih dahulu. Untuk melihat isi dari file configurasi dhcp ini cukup ketikkan perintah berikut :

cat /etc/dhcpd.conf

Nah, lho. Begitu buka man dhcpd.conf malah tambah pusing. Tapi ternyata masih ada yang bisa kita gunakan. Syukurlah Linux punya dokumentasi yang sangat bagus (siapa bilang dokumentasi Linux kurang? kecuali malas baca dokumentasi yang berbahasa Inggris). Ada dokumentasi dari masing - masing software, dan juga ada Howto yang sudah ada waktu instalasi (kecuali tidak di install).
Dari dokumentasi dhcpd terdapat sebuah file contoh. Tepatnya disini :

/usr/doc/dhcp-3.0.5/examples/dhcpd.conf

tinggal copykan saja file example tersebut ke /etc/, selanjutnya kita mendapat file konfigurasi yang tinggal diedit sedikit untuk membuat sebuah DHCP Server.

#cp /usr/doc/dhcp-3.0.5/examples/dhcpd.conf /etc/dhcpd.conf

Tapi jika anda ingin tahu script dari file ini maka anda cukup tuliskan perintah ini:

Edit file /etc.dhcpd.conf

nano /etc/dhcpd.conf

Kemudian tuliskan perintah ini :

#ISC DHCP-Server Configuration

#/etc/dhcpd.conf

#

default-lease-time 86400; #satu hari

max-lease-time 604800; # satu minggu

ddns-update-style ad-hoc;

ddns-updates on;

option ip-forwarding off;

option routers 172.16.15.254; # diisi dengan ip gateway

option subnet-mask 255.255.255.0;

ignore client-update;

option broadcast-address 172.16.15.255;

option domain-name “jangkrik.com”;

option domain-name-servers 172.16.15.10, 172.16.15.13; # setting untuk dns server_nya

#

#LAN

subnet 172.16.15.0 netmask 255.255.255.0 {range 172.16.15.5 172.16.15.35;}

Lalu buat file /etc/rc.d/rc.dhcpd yg isinya di bawah ini, dengan perintah:

#!/bin/sh

#

#/etc/rc.d/rc.dhcpd

#

#start/stop/restart the dhcp daemon

#

#to make dhcpd start automatically at boot, make this

#file executable: chmod 755 /etc/rc.d/rc.dhcpd

#

############################################

configfile=”etc/dhcpd.conf”

leasefile=”/var/state/dhcp/dhcpd.leases”

interfaces=”eth0” # kartu jaringan pertama

options=”-q”

#############################################

dhcpd start() {

if [ -x /usr/sbin/dhcpd –a –r $configfile ]; then echo “starting dhcpd….”

/usr/sbin/dhcpd -cf $configfile -if $leasefile $options $interfaces

#/usr/sbin/dhcpd -q $interfaces

fi

}

dhcpd_stop() {

killall dhcpd

}

dhcpd_restart() {

dhcpd_stop

sleep 2

dhcpd_start

}

case”$1” in

‘start’)

dhcpd_start ;;

‘stop’)

dhcpd_stop ;;

‘restart’)

dhcpd restart ;;

*)

echo “usage $0 start|stop|restart”

esac

ubah /rename file dhcpd.conf tadi dengan perintah :

mv /etc/dhcpd.conf /etc/rc.d/rc.dhcpd

kemudian aktifkan service dhcp_nya dengan perintah :

chmod +x /etc/rc.d/rc.dhcpd

lalu jalankan service dhcp dengan perintah :

/usr/sbin/dhcpd

Atau dengan perintah :

/etc/rc.d/rc.dhcpd start

/etc/rc.d/rc.dhcpd restart

/etc/rc.d/rc.dhcpd stop

Agar client bias mendapatkan IP Address dari dhcp server, maka pada client windows cukup gunakan Obtain IP Address Automatically atau bias gunakan perintah command, klik start > run > ketikan cmd > ketikan ipconfig /renew

Untuk client linux bisa gunakan perintah di console :

#dhcpd –d eth0

eth0 adalah Ethernet yang akan di beri ip address dari dhcp server, sedangkan –d adalah tujuan, sehingga jika diartikan perintahnya adalah IP Address dari dhcp server di tujukan ke Ethernet 0